Keindahan adalah Fitrah Manusia


liputan kajian masjid kampus

Seni atau keindahan adalah fitrah bagi setiap manusia. Hal itu disampaikan Edy Sukardi, ketua PWM DKI Jakarta yang juga penulis dan sastrawan, dalam kajian S3 Berjamaah (Sabtu Shalat Subuh Berjamaah) di Masjid Darul Ulum Kampus B Uhamka, pukul 05.00 WIB, Sabtu (14/7).

Dalam kajian yang rutin dilaksanakan setiap Sabtu subuh itu, Sukardi membawakan materi ceramah tentang "Pedoman Kehidupan Islami dalam Seni dan Budaya" yang merupakan salah satu bab dari Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah (PHIWM).

Menurut dia, mencintai kesenian atau keindahan juga merupakan perintah Allah. "Barang siapa yang melihat keindahan, tapi tak tergetar hatinya. Maka diragukan imannya," ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa seni dan budaya merupakan lahan dakwah yang belum digarap secara serius dan masif oleh Muhammadiyah. "Muhammadiyah punya LSBO sebagai bukyi peduli terhadap seni dan budaya. Tapi kenapa belum punya fakultas kesenian (di PTM-nya)?" katanya.

Dalam pengajian yang dihadiri 40an peserta yang terdiri atas dosen, karyawan, mahasiswa, dan masyarakat umum itu, Sukardi juga menyampaikan harapannya bahwa dakwah melalui seni memiliki jangkauan yang luas dan bisa mengglobal. "Misalnya melalui film-film Islami, sehingga dakwah tidak hanya menjangkau masyarakat lokal, tapi berpotensi mendunia," ungkapnya penuh optimistis.

Asalkan, kata dia, seni itu tidak bersifat merusak. Dengan mengusung keindahan dan berpegang pada nilai-nilai syariat Islam. Maka, kata dia, seni itu tetap berpijak pada jalur kebaikan. "Pertunjukan seni budaya yang dipadu dengan nilai-nilai Islami. Misalnya teater, maka tugas pertama adalah mencari naskah yang mengandung nilai kehidupan Islami," katanya.

Mengenai strategi dakwah bidang seni dan budaya, ketua PWM DKI yang juga membidangi LSBO ini mengatakan, jika terlepas dari nilai Islam, seni begitu dekat dengan maksiat atau kerusakan. Maka, kata dia, kita perlu memoerkuat basis nilai-nilai keislaman pada orang-orang yang berada di balik layar, jika bicara dalam konteks produksi film atau teater.

"Jangan sampai, misalnya film bertema Islami, tapi pada proses pembuatannya ada persentuhan antara lawan jenis, atau antarpemeran," katanya menegaskan.

Pengajian S3 Berjamaah di Kampus B Uhamka berakhir pada pukul 6.00 WIB. Kegiatan ini pun ditutup dengan shalat Syuruk sebelum akhirnya jamaah pulang ke rumah masing-masing. [Sho]

Komentar