PUISI VIA TANIA: MEGALOPOLIS



Di sepanjang gedung pencakar langit Ibu Kota
Orang-orang berharta, merantau, dan lain-lain
Menjalin berahi di mana-mana
Kemah biru gerau terbuka nyata dan hiruk pikuk kota bergoyang
Pesta pora di mana-mana
Pendisko bibirnya setebal bendul menari di atas lentera yang memantul

Di balik etalase megalopolis
Jembatan-jembatan kotor ikut menangis
Penuhi orang-orang miskin yang hidup di rumah-rumah kayu
Di bantaran tanggul yang bertimbun sampah
Bayi-bayi gelap di atas kardus tiada ibu dan asi perahan
Gelandangan-gelandangan kota lalu-lalang di jalan beraspal
Pengamen keroncong bahkan jambret menggetarkan dalam bis kota
Bercabul di tengah kolong langit
Angan telah hilang ditelan anak air dan menyempil dalam nestapa

Sakit baka, cahar, dada, jerih, hati, bahkan sakit jiwa di mana-mana
Bagai pucuk pisang didiang
Menangis pijar berlumur dosa
Menangis darah berselimut kenestapaan
Realitas megalopolis kian menangis
Seraya mengucapkan sekeras-kerasnya
“Rakyatku!”


Jakarta, 2018



Penulis: Rida Tania Noviani (Via Tania). Lahir di Wonogiri, 7 November 1997. Aktif  di Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII), Teater Hijrah UHAMKA, BEM FKIP UHAMKA. Penulis buku Antologi Puisi berjudul "Pesona Puisi" (tahun 2017).

Komentar