PUISI VIA TANIA: GUGUR BUNGA REFORMASI



1998, Jakarta kian genting
Bongkahan batu kerikil menjadi misteri
Demonstrasi di mana-mana
Topeng-topeng muslihat bersembunyi di balik tirai hitam
Dan pedang samurai melintas pada jiwa gagah seorang mahasiswa
Saat itu pula, darah segar membasahi kerah dasi
Untaian kata seorang Mahasiswa turut menggema di tiap sudut Jakarta

Kala itu, Jakarta merintih
Hujan datang basahi bumi
Menusuk jantung bunga reformasi
Bunga-bunga berguguran di lintas Jakarta
Jaket berlumuran darah porak poranda di bibir gedung
Dan setiap igauan terakhir, bergetar di kolong langit

Kematian adalah utusan ilahi
Selamat tinggal bunga Reformasi
Semerbak darah meninggalkan jejak-jejak abadi
Biar saja terekam dalam buku sejarah
Gugur bunga Reformasi harum di lintas dunia
Selalu dikenang sepanjang masa.

Mei, 2018


Penulis: Rida Tania Noviani (Via Tania). Lahir di Wonogiri, 7 November 1997. Aktif  di Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII), Teater Hijrah UHAMKA, BEM FKIP UHAMKA. Penulis buku Antologi Puisi berjudul "Pesona Puisi" (tahun 2017).


Gambar diambil dari Pickini.

Komentar