Willy, sajakmu membaca Indonesia
jengkal demi jengkal baitmu yang lirih
mengungkap gelisah dan rasa risih, perih
melihat timpang di sana-sini
melihat keadilan yang hanyut
terbawa arus air kali yang kotor
hitam warnanya, pekat pula baunya
betul saja, dalam diktat-diktat kuliah
itu tak ada jawabannya
jawaban atas persoalan-persoalan kita sehari-hari
diktat perguruan tinggi itu cuma megimpor teori belaka
dan pertanyaan-pertanyaan dalam sajak kita
terkantuk di panggung-panggung orasi
terbentur di meja-meja para pendengkur.
Jakarta, 19 November 2017
Penulis: AS Fadjroel. Penikmat sastra dan film. Pengagum WS Rendra.
Gambar dari Wallhere.com
Komentar
Posting Komentar