Oleh:Ahmad Sholeh
Aku ingin melihat dengan mata Novel
mata yang senantiasa melihat dengan api kejujuran
menggerakkan hati dan tangan dengan iman dan ketulusan
berantas korupsi dan kelaliman
mata Novel adalah tanda keberanian
tatapannya adalah simbol perlawanan
terhadap bobroknya perilaku tikus-tikus rakus
yang meggerogoti bangsa dengan berbagai jurus
dialah nyali yang tegak melawan
manusia-manusia biadab—berperilaku hewan
mungkin mereka pikir kau akan mati
dengan teror dan air keras di suatu Subuh, kala itu
mungkin mereka pikir dengan begitu nyalimu akan ciut
mungkin mereka pikir perjuanganmu akan berhenti
oh, tapi anggapan itu salah besar
mata Novel boleh jadi rusak
boleh jadi fisiknya ringkih—kesakitan
tapi ingat, ada jutaan mata Novel di sini, saat ini
tatapannya masih tajam membelalak
kini, ia berkembang biak
beranak-pinak menjadi anak panah
yang siap melesat—menembus kepala para badut keparat
meski sudah setahun berselang
tak juga kutemukan satu kata berbunyi “keadilan”
aku ingin bisa melihat dengan mata Novel
mata yang kini hidup di mata kami—aku
mata yang apinya akan membakar segala kelaliman
mata pisau yang akan terus menatap tajam,
menagih tegaknya keadilan.
Jakarta, 11 April 2018
Setahun mangkraknya kasus Novel Baswedan
Komentar
Posting Komentar