[Oleh: Lilif Alifuddin Al Imroni]
***
“Ya Allah di mana ya kaus kakiku,” kata Yasir sambil mengobrak-abrik rak sepatu di sudut rumahnya.
Dicarinya ke sana kemari tetapi tidak ketemu juga.
Terlintas dibenaknya ia mengenakan celana pendek dan sepatu, tetapi tidak mengenakan kaus kaki. “Pasti teman-teman sekolah akan meledekku” gumamnya. Ah, Mungkin saja kak Salma tau.
“Kak Salma, lihat kaus kakiku tidak?” teriak Yasir bertanya kepada kakaknya yang baru saja selesai menjemur pakaian di belakang rumah.
“Ada nih, lagi dijemur, baru dicuci,” jawab kak Salma.
Yasir pun berlari menuju belakang rumah untuk memastikan kaus kakinya. Benar saja, kaus kaki kesayangannya itu sudah terjemur di jemuran pakaian. Basah lepek, kaus kakinya tertiup angin yang menggoyang di sekitar rumahnya.
Melihat hal itu, wajahnya memerah, giginya dikernyitkan, napas di dadanya pun mulai penuh. Ia rasakan tubuhnya seperti ingin meleduk.
“Kenapa sih kak Salma tidak bilang-bilang kalau mau nyuci kaus kakiku?” ujar Yasir dengan nada kesal.
“Kakak kira sudah tidak dipakai lagi, kan sudah hari libur sekolah,” jawab kak Salma bingung.
Akhirnya Yasir segera beregas ke teras depan rumah. Ia pakailah itu sepatu Snickers kesayangannya. Terpikir kembali kalau temannya akan menertawakannya nanti. Ia memperlambat jalannya ia merasa ingin pulang saja. Tetapi tidak akan terbayang jika temannya akan menjauhinya karena tidak ada kabar.
Tidak terasa ia sudah sampai di tempat pertemuannya. Ia melihat temannya tersenyum melihatnya. Ia menundukkan kepalanya. Ia pasti akan diledek oleh teman-teman. Ia pasrah dengan apa yang akan terjadi.
“Wih gila, kamu keren banget Sir,” ujar si Burhan sambil tersenyum kecut.
“Kamu pasti meledek aku kan?” jawab yasir
“Yang dibilang Burhan benar kok Sir, gayamu keren banget,” ujar Soleh.
Tak seperti persangkaannya, ternyata teman-temannya tidak meledek, tetapi justru memujinya.
“Ah, ketentuan Allah memang tidak terduga,” ujarnya di dalam hati.
“Setelah pulang nanti aku minta maaf saja sama kak Salma karena tadi sudah marah-marah,” gumamnya sambil tersenyum-senyum sendiri.
***
Komentar
Posting Komentar